Ambon,Kapatanews.com._ Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPD GAMKI) Provinsi Maluku turut menyampaikan keprihatinan mendalam atas munculnya kasus rabies di Kota Ambon yang hampir sering terjadi setiap tahunnnya.
Sebagai organisasi kepemudaan yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat, GAMKI Maluku menyerukan kepada seluruh warga Kota Ambon untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah proaktif dalam menghadapi potensi ancaman penyakit mematikan ini.
“Kami sangat prihatin dengan adanya laporan kasus rabies di Kota Ambon yang terus meningkat ,” tegas Dr Fransina Latumahina, Sekretaris DPD GAMKI Maluku dalam rilisnya yang diterima media ini Senin (28/04/2025).
Menurut Latumahina “Kesehatan dan keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Oleh karena itu, kami mengimbau seluruh warga, tanpa terkecuali, untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap risiko penularan rabies.
” GAMKI Maluku menekankan bahwa rabies bukanlah penyakit yang dianggap enteng. Penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan benar” Tulis Latumahina.
Menurut Akademisi Fakultas Pertanian Unpatti Ambon ini, penularan rabies umumnya terjadi melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, terutama anjing liar.
Latumahina menyatakan penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies dari genus Lyssavirus. Virus ini menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk anjing.
Menurutnya, cara penularan yang paling umum adalah melalui gigitan hewan yang terinfeksi rabies, dimana virus rabies terdapat dalam air liur hewan yang sakit.
Ia menegaskan penularan juga dapat terjadi melalui cakaran apabila air liur hewan yang terinfeksi mengenai cakaran atau luka terbuka pada anjing lain atau jilatan pada luka terbuka atau selaput lender. Air liur yang mengandung virus dapat masuk melalui luka terbuka, selaput lendir mata, atau mulut.
Lebih lanjut Latumahina mengatakan perjalanan virus dalam tubuh anjing yakni setelah masuk ke dalam tubuh melalui luka, virus akan bergerak melalui saraf menuju sumsum tulang belakang dan akhirnya mencapai otak.
” Proses ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga beberapa bulan, tergantung pada lokasi luka gigitan. Setelah mencapai otak, virus akan berkembang biak dengan cepat dan kemudian menyebar ke kelenjar ludah, memungkinkan penularan melalui air liur.” Jelasnya.
Latumahina mengatakan bahwa anjing yang tidak divaksinasi memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk tertular jika terpapar virus.
Oleh karena itu, langkah pencegahan terbaik adalah dengan melakukan vaksinasi rabies secara teratur pada anjing peliharaan dan menghindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang tidak dikenal. Jika anjing Anda tergigit oleh hewan lain, segera konsultasikan dengan dokter hewan.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih mengenali lingkungan sekitar dan menghindari kontak yang tidak perlu dengan hewan-hewan liar,” lanjut Latumahina
“Edukasi kepada anak-anak mengenai bahaya rabies dan cara menghindarinya juga sangat penting. “ Jangan biarkan mereka bermain dengan hewan tanpa pengawasan orang dewasa”, jelasnya.
Lebih lanjut, GAMKI Maluku juga mendorong pemilik hewan peliharaan untuk bertanggung jawab dengan memastikan hewan kesayangan mereka mendapatkan vaksinasi rabies secara teratur. Vaksinasi bukan hanya melindungi hewan peliharaan itu sendiri, tetapi juga melindungi keluarga dan masyarakat luas dari risiko penularan.
“Vaksinasi hewan peliharaan adalah investasi penting untuk kesehatan bersama,” sebut Latumahina
GAMKI juga mengimbau pemerintah Kota Ambon hingga tataran RT di tiap desa untuk terus menggencarkan program vaksinasi rabies secara massal dan memberikan sosialisasi yang efektif kepada masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan rabies.
DPD GAMKI Maluku juga menggarisbawahi pentingnya tindakan cepat jika terjadi gigitan atau cakaran hewan. Masyarakat diimbau untuk segera mencuci luka dengan air mengalir dan sabun, memberikan antiseptik, dan segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
“Jangan tunda untuk mencari pertolongan medis jika anda atau anggota keluarga mengalami gigitan atau cakaran hewan,” tulis Latumahina yang juga sekretaris Dosen Indonesia Semesta Propinsi Maluku.
Latumahina menyarankan langkah “Penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa”.
Sebagai bagian dari masyarakat Maluku, DPD GAMKI Maluku menyatakan kesiapannya untuk turut serta dalam upaya-upaya pencegahan dan sosialisasi mengenai bahaya rabies. Ia berharap, dengan adanya kesadaran dan kewaspadaan dari seluruh elemen masyarakat, Kota Ambon dapat terhindar dari ancaman serius penyakit rabies.
“Mari kita bergandengan tangan, meningkatkan kewaspadaan, dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, karena kesehatan dan keselamatan kita bersama adalah tanggung jawab kita bersama,” Ajak GAMKI. (KN01).